Sudut stasiun,
Kursi yang nyaman di tempat antrian,
Orang berlalu lalang dengan segala tujuan.
"Ayo cepat cepat....." seruan seorang bapak kepada istri dan anaknya.
"Iyaa tunggu bentar lagi" sahut istri sambil menenteng tas.
Terlihat repot dengan bawaannya,
Terlihat panik sambil sesekali menengok detik melingkar.
Huh.......
Semua orang sibuk dengan urusannya sendiri.
Seolah terburu-buru,
Seakan dikejar waktu.
Kursi nyaman di tempat antrian,
Tak sedikit yang bersenda gurau bersama teman,
Hanya untuk memecah keheningan.
Beberapa terlihat sedang bercengkerama bersama keluarga,
Untuk sekedar mengusir rindu yang akan menggebu,
Serta mengingkari jarak yang akan tercipta.
Ada yang datang sekedar menyapa,
Bertanya toilet sebelah mana.
Tapi lamunanku berhasil dibuyarkannya.
Sudut stasiun,
Ku tengok sebelah kanan.
Ternyata banyak orang yang terlihat bersama,
Namun sayang, mereka sibuk dengan telepon genggamnya sendiri.
"Ah generasi menunduk.", sontakku dalam hati.
Di sudut stasiun,
Aku temukan rasa dibalik sebuah makna,
Aku ciptakan ketenangan seiring dengan keramaian.
Sudut stasiun,
Saksi pilu akan hadirnya sebuah rindu,
Saksi ikhlas yang oleh pemiliknya dirasa tak pantas.
Saksi akan pahitnya penantian.
Saksi nyata sebuah ketulusan dan keyakinan.
Stasiun Lempuyangan,
Jogjakarta.
Kamis, 05 April 2018.
15:27
Kursi yang nyaman di tempat antrian,
Orang berlalu lalang dengan segala tujuan.
"Ayo cepat cepat....." seruan seorang bapak kepada istri dan anaknya.
"Iyaa tunggu bentar lagi" sahut istri sambil menenteng tas.
Terlihat repot dengan bawaannya,
Terlihat panik sambil sesekali menengok detik melingkar.
Huh.......
Semua orang sibuk dengan urusannya sendiri.
Seolah terburu-buru,
Seakan dikejar waktu.
Kursi nyaman di tempat antrian,
Tak sedikit yang bersenda gurau bersama teman,
Hanya untuk memecah keheningan.
Beberapa terlihat sedang bercengkerama bersama keluarga,
Untuk sekedar mengusir rindu yang akan menggebu,
Serta mengingkari jarak yang akan tercipta.
Ada yang datang sekedar menyapa,
Bertanya toilet sebelah mana.
Tapi lamunanku berhasil dibuyarkannya.
Sudut stasiun,
Ku tengok sebelah kanan.
Ternyata banyak orang yang terlihat bersama,
Namun sayang, mereka sibuk dengan telepon genggamnya sendiri.
"Ah generasi menunduk.", sontakku dalam hati.
Di sudut stasiun,
Aku temukan rasa dibalik sebuah makna,
Aku ciptakan ketenangan seiring dengan keramaian.
Sudut stasiun,
Saksi pilu akan hadirnya sebuah rindu,
Saksi ikhlas yang oleh pemiliknya dirasa tak pantas.
Saksi akan pahitnya penantian.
Saksi nyata sebuah ketulusan dan keyakinan.
Stasiun Lempuyangan,
Jogjakarta.
Kamis, 05 April 2018.
15:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar